Hiiiiiiii guyyyyyssssssss !!!! Whaattsss uuupppp guysssss !!!!
*ala ala selebgram yang live*
cocok ga sih gue jadi selebgram ? wkwkwkw ga mungkin kali yak. yaudah lah ya jangan di bahas gue cocok jadi selebgram atau engga. btw anw busway, gue udah lama banget ga nge blog. sekarang juga udah banyak orang yang mungkin males kali ya baca blog.
ya gue sendiri gue rasa gue juga jarang baca blog. eh gimana sih maksudnya. ya pokoknya gitu lah. intinya, udah banyak sosial media yang bisa dipake di jaman kayak gini. jadi kalo cuma blog doang mah mungkin udah basi.
tapi,
buat sebagian orang blog adalah diary moderen buat mereka yang suka curhat. mereka mau posting tentang apa ataupun tentang siapa ya bebas. opini mereka ya kan ? sedangkan sosial media ? sosial media yang seharusnya jadi wadah dimana kita bisa menjalin hubungan yang baik dengan sesama, malah jadi tempat adu domba ,kambing hitam, bullying, menghina/merendahkan, menghasut dan lain sebagainya. itu semua tergantung dari pribadinya sih.
well.
gue juga bingung apa mau gue ceritain. gue bermasalah ? gue bersalah ? gue bingung ? ya pasti gue bingung. ini aja juga lagi bingung kan. hahaha
oh iya, gue barusan baca baca artikel gue yang dulu. sekilas aja sih. kayaknya ketika gue ngetik sebuah cerita, gue bisa numpahin semuaaaaaaaaa ide cerita gue ke dalam tulisan. dan ketika orang lain membacanya, mereka merasakan apa yang gue rasakan dalam cerita itu. seperti turut menyaksikan.
tapi, semakin kesini, sepertinya gue cerita hanya sebatas cerita. hanya tempat meluapkan emosi. emosi kesal, marah, seperti ingin mengumpat dengan kata kasar. bisa aja gue luapkan itu semua. tapi ga akan jadi apa apa.
karena gue hanya di kuasai oleh amarah. cieeeee bahasanya. cuih.
ohya,
gue kemaren ke kosannya diyas. ya biasalah cerita cerita. lebih tepatnya gue yang curhat sih. hahaha sejujurnya, ada satu hal yang mengganjal di dalam diri gue. mungkin gue ga bisa bilang. gue juga indenial tentang "hal itu". gue merasa bukan tapi itu ada di dalam diri gue sendiri.
seandainya hal tersebut ada diri gue dan ketika gue declare, gue mengakui hal tersebut. ada yang benar benar hancur hatinya, ada yang mungkin kecewa, ada yang ga peduli, mungkin ada juga yang support (i am not sure about this). dalam komunitas dan dunia ini "hal itu" merupakan hal yang tabu.
ketika yang hancur hatinya menjadi berkeping keping. kata maaf dan menyesal pun ga ada artinya. mungkin gue bakal diseret entah kemana. diasingkan ke suatu tempat yang bahkan ga ada dalam bayang bayang pikiran gue sekali pun.
gue juga takut untuk berkata, gue juga ragu untuk menyatakan. karena gue juga merasa tidak. (atau gue ini hanya denial)
entah apapun itu. gue merasa "ah ga ada salahnya cuma nyoba doang" tapi gue berkaca pada diri sendiri. orang kayak gue ? yakin ?
drama, film, dan buku
adalah alat brainwashing yang hebat yang dapat merubah mindset seseorang. didalam sadarnya terkadang mencari pembenaran terhadap hal yang dilakukannya.
gue juga termasuk "korban" brainwashing. gimana engga, gue bisa tergila gila sama drama, pemainnya, cerita yang bahkan gue rasa itu mungkin bakal terjadi dan tetapi gue mempercayai itu.
betapa bodohnya. bodoh ketika kita tau namun kita tetap melakukannya.
trus siapa lagi yan gdapat menerima "hal itu" ?
apakah "hal itu" hal yang baik untuk di pelihara ?
....
Bersambung
-
Posting Komentar